Senin, 04 Januari 2016

MUHAMMAD HUSNI THAMRIN

MUHAMMAD HUSNI THAMRIN (1894- 1941)

Muhammad Husni Thamrin lahir dan di besarkan dari kalangan keluarga yang mampu, ayahnya bernama Tabir Thamrin ia adalah seorang pejabat di pemerintahan belanda dan ibunya bernama Nurchomah serta kakek bernama Ort seorang inggris yang menikahi gadis pribumi betawi yang benama noeraini. Sang kakek adalah seorang pedagang dan pemilik hotel Ort De Rijwik di batavia, dia juga dikenal sebagai anggota Ort- Schnell- Palmer, yang dimana Schnell adalah  residen batavia sedang Palmer Ommelanden, semuanya berkebangsaan inggris.
Dengan melihat sedikit dari latar belakang keluarga dari seorang muhammad husni Thamrin yang  lahir di kampung sawah besar (batavia) pada tanggal 16 februari 1894 yang jatuh pada hari jumat, tidak mengherankan jika ia mendaptkan pendidikan yang layak pada saat itu dan dapat menyelesaikan pendidikan tingkat menengahnya di Konnieg Williem II meskipun tidak sampai lanjut ke perguruan tinggi.
Dengan kecerdasan dan pengatahuan serta wawasan luas yang dimilikinya, pada usia yang masih cukup muda yakni 25 tahun ia dapat mengembangkan sayapnya yang dimana ia dapat bekerja di kantor kepatihan kantor keresidenan, yang dimana disinilah awal mula kecermerlangan kariernya terlihat, selain itu ia juga pernah bekerja di perusahaan pelayaran Koninkijke Paketvaari Maatschappij (KPM).
Pada tahun 1919 Muhammad Husni Thamrin menjadi anggota dewan kota batavia, tak lama kemudian ia menduduki jabatan wakil walikota batavia. Pada tahun 1923 beliau kemuadian diangkat menjadi ketua organisasi kaum betawi yang bertujuan memajukan perdagangan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Kemudia pada tahun 1927 beliau menjabat anggota Volkstraad (yang dimana jika di zaman kerang sama halnya dengan DPR RI), saat menjabat beliau selalu mengangkat isu- isu nasional dan selalu menyuarakan tuntutan- tuntutan kaum buruh, selain itu juga beliau dengan keras memperjuangkan larangan sekolah swasta seperti Taman Siswa dan muhammadiyah hingga akhirnya pada 1933 di perbolehkan.
Pada saat sidang Volkstraad muhammad Husni Thamrin mengangkat permasalahaan buruh yang ada di sumatra, yang dimana melalui pidatonya beliau mengkritik secara keras dan tajam perlakuan buruk yang di terima oleh para buruh, yang dimana buruh yang ada di sumatra ini diperlakukan dengan sangat memprihatinkan para buruh di tuntut bekerja dengan sangat berat, sedang kondisi sosil mereka sangat tidak memadai, banyak buruh khususnya kuli kontrak yang terjerat hutang karena disekitar pemukiman para buruh di bangunkan tempat judi dan tempat mabuk. Kejadian ini didapati Muhammad husni thamrin saat lawatannya kesumatra dan melihat langsung permasalahan ini. Hingga akhirnya kritikan dan kecaman yang di lontarkan Muhammad Husni Thamrin dalam pidatonya terdengar sampai ke telinga Amerika Serikat dan mengeluarkan reaksi yang keras sehingga pemerintah kolonial belanda terpaksa mencabut peraturan  tersebut.
Sepak terjang muhammad hussni thamrin tidak hanya sampai disitu saja, karena pada tahun 1938 saat dokter sutomo menghembuskan nafar terakhirnya beliau kemudian di angkat menjadi ketua Partai Indonesia Raya atau biasa disebut dengan Parindra. Tidak hanya itu Muhammad Husni Thamrin juga merupakan salah satu orang yang paling berjasakarena beliau dengan gigih dan keras memperjuangkan pergantian dalam penggantian nama atau istilah Inlander atau Nederlands Indie agar diganti menjadi indonesia atau indonesich yang diman sempat di tolak oleh pemerintah hindia belanda.
Memang dalam perjuangan Muhammad Husni Thamrin, beliau lebih memilih jalur yang kooperatif yang dimana beliau bersedia bekerja sama dengan pemerinta hindia belanda akan tetapi tidak menghilangkan rasa nasionalisme dan prinsipnya. maksudnya disini, beliau bersedia bekerja di pemerintahan hindia belanda akan tetapi dia tidak patuh terhadap perintah pemerintah hindia belanda, yang jika mana dalam mengeluarka peraturan- peraturan yang dapat merugikan dan menindas kaum pribumi maka Muhammad husni Thamrin dengan keras dan tegas melawan dan menolah peraturan tersebut. Ini juga dapat dilihat saat peringatan hari kelahiran ratu belanda Ratu Wilhelmina yang jatuh pada tanggal 31 Agustus 1940, beliau tidak sedikitpun mengibarkan bendera belanda di rumah kediaman miliknya.
Selain berjasa dalam perjuangan membela kaum buruh dan masyarakat lainnya, ia juga sangat berjasa dalam perkembangan persepakbolaan yang ada di indonesia, karena pada tahun 1932 beliau menyumbangkan dana sebesar 2.000 Gulden untuk membangun lapangan sepak bola perta untuk kaum pribumi yang terletak di daerah Petojo Baatavia, Jakarta.
6 Januari 1941 Muhammad Husni Thamrin dijadikan tahanan rumah oleh pemerintah kolonial karena dianggap mengianati mereka. 11 januari 1941 tepatnya setelah lima hari setelah menjadi tahanan rumah Muhammad Husni Thamrin telah menghembuskan nafas terakhirnya menuju ke hadapan ilahi.
Selain sebagai pejuang Muhammad Husni Thamrin juga merupakan pedagang yang berhasil. Dengan uangnya sendiri ia membeli sebuah bangunan di jalan kenari, jakarta untuk keperluan perjuangan dan lapangan di daerah Petojo, jakarta, sebagai tempat bermain bola anak- anak Betawi yang dilarang bermain di daerah menteng. Bangunan di Jl. Kenari ini kemudian menjadi museum Muhammad Husni Thamrin.
Pada tanggal 28 juli 1960 Pemerintah Republik Indonesia menganungerahinya gelar pahlawan nasional berdasarkan SK No. 175/ 1960.

Daftar Pustaka

Prasetya Johan, Pahlawan- Pahlawan Bangsa Yang Terlupakan, Jogjakarta: Saufa, 2014.
Suhatno Dkk, Tokoh-Tokoh Pemikir Paham Kebangsaan: Haji Agus Salim dan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta: cv. Dwi Jaya Karya, 1995
Profil 143 Pahlawan Indonesia,Yogyakarta: Pustaka Timur, 2009
Pahlawan Indonesia Album Dan Biografi Terlengkap Dan Terkini, Jakarta: Puspa Swara, 2013
Http:// Mohammad Husni Thamrin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas_files






Tidak ada komentar:

Posting Komentar